Tentang kami

Kelompok Keahlian Oseanografi Lingkungan dan Terapan di ITB merupakan salah satu pusat riset ilmu kelautan terdepan di Indonesia, yang berfokus pada pengembangan ilmu oseanografi fisik. Dengan keahlian yang kuat dalam pemodelan dan analisis laut, kami berkomitmen untuk memahami serta memprediksi dinamika kelautan, khususnya di perairan Indonesia yang unik dan beragam. Kami berdedikasi untuk menyajikan ilmu pengetahuan mutakhir yang tidak hanya relevan secara global, tetapi juga memiliki dampak besar bagi pengelolaan laut yang berkelanjutan di Indonesia. Penelitian kami mencakup berbagai tantangan seperti perubahan iklim, ekosistem laut, hingga pemodelan kebencanaan, dengan tujuan mendukung kebijakan dan solusi yang berbasis ilmiah. Sejalan dengan visi Indonesia untuk menjadi “poros maritim dunia,” kelompok riset kami turut berperan aktif dalam mendukung transformasi ini. Kami bekerja sama erat dengan pemerintah, industri, dan mitra internasional, memastikan bahwa penelitian kami tidak hanya memperkaya ilmu pengetahuan, tetapi juga memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan dan posisi strategis Indonesia dalam komunitas maritim global

Selengkapnya >>

OSEANOGRAFI PROUD: Orasi Ilmiah Pengukuhan Guru Besar Bidang Pemodelan Oseanografi

PROF. MUTIARA RACHMAT PUTRI RESMI DIKUKUHKAN SEBAGAI GURU BESAR BIDANG PEMODELAN OSEANOGRAFI ITB BANDUNG, oceanography.fitb.itb.ac.id – Program Studi Oseanografi mengucapkan selamat kepada Prof. Dr. rer.nat. Mutiara Rachmat Putri, S.Si., M.Si. atas Orasi Ilmiah Pengukuhan Guru Besar dalam Bidang Pemodelan Oseanografi di Institut Teknologi Bandung. Semoga pencapaian ini semakin memperkuat semangat kolaborasi dan inovasi di lingkungan…

Penerima Program Inovasi Unggul Berdampak Direktorat Riset dan Inovasi ITB Tahun 2025

DOSEN OSEANOGRAFI MENERIMA PENDANAAN PROGRAM INOVASI UNGGUL BERDAMPAK ITB 2025 BANDUNG, oceanography.fitb.itb.ac.id – Program Studi Oseanografi mengucapkan selamat kepada Dr. Iwan Pramesti Anwar, S.Si., M.Si. yang telah berhasil mendapatkan pendanaan melalui Program Inovasi Unggul Berdampak dari Direktorat Riset dan Inovasi ITB Tahun 2025. Pencapaian ini mencerminkan dedikasi Dr. Iwan dan komitmen sivitas akademika Oseanografi dalam…

Mewujudkan Mimpi dari ITB ke Jerman: Kisah Inspiratif Dr. Suliskania Nurfitri

Dr. Suliskania Nurfitri: Bukti Nyata Mimpi Tak Kenal Batas BANDUNG, oceanography.fitb.itb.ac.id – Kisah Dr. Suliskania Nurfitri, putri dari seorang tenaga kependidikan (Tendik) ITB, membuktikan bahwa latar belakang bukan penghalang untuk meraih kesuksesan. Dari keluarga sederhana, ia berhasil menempuh pendidikan S3 di Universität Paderborn, Jerman, sekaligus meraih dana riset bergengsi dari DAAD (German Academic Exchange Service).…

Faculty News

- Air Bersih untuk Perbatasan: Cerita Kolaborasi ITB, UB, dan Universitas Musamus
  October 21, 2025Air Bersih untuk Perbatasan: Cerita Kolaborasi ITB, UB, dan Universitas Musamus Oleh: Miga Magenika Julian Di ujung timur Indonesia, tepatnya di Desa Telaga Sari, Distrik Kurik, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan, akses terhadap air bersih masih menjadi tantangan besar. Selama bertahun-tahun, masyarakat setempat harus bergantung sepenuhnya pada air hujan yang ditampung di embung untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Kondisi geografis desa yang berada di dataran rendah dengan elevasi hanya ±1 meter di atas permukaan laut membuat pilihan sumber air sangat terbatas. Ketika musim kemarau tiba, krisis air bersih semakin parah dan berdampak langsung pada kesehatan serta produktivitas warga. Kolaborasi Tiga Perguruan Tinggi Melihat kondisi ini, Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Pengmas) Desanesha dari Institut Teknologi Bandung (ITB) berinisiatif untuk turun tangan. Tim yang dipimpin oleh Miga Magenika Julian, S.T., M.T. dari Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB) ITB ini menggandeng sejumlah akademisi dari berbagai institusi. Kolaborasi ini melibatkan Dr. Prima Roza dari Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB, Esa Fajar Hidayat, S.Kel., M.Si. dari Universitas Brawijaya, serta Sunarni, S.Pi., M.Si. dan Nova Suryawati Monika, S.Si., M.Si. dari Universitas Musamus Merauke. Kehadiran Universitas Musamus sebagai mitra lokal sangat penting untuk memastikan program ini berkelanjutan dan sesuai dengan kondisi lapangan. Program yang dilaksanakan pada 9–13 Oktober 2025 ini merupakan bagian dari Pengabdian Masyarakat Desanesha Skema Bottom-Up Tahun 2025 Tahap III, dengan judul lengkap “Integrasi Data Geospasial dan Teknologi Filtrasi Tepat Guna untuk Penyediaan Air Bersih Berbasis Air Hujan di Desa Telaga Sari, Merauke, Papua Selatan.” Dua Pendekatan Utama: Data dan Teknologi Ketua tim, Miga Magenika Julian, menjelaskan bahwa program ini dirancang dengan dua pendekatan yang saling melengkapi. “Pertama, kami melakukan analisis data geospasial untuk memahami kondisi hidrologis dan batas daerah aliran sungai (DAS) di wilayah tersebut agar intervensi lebih terarah,” ujar Miga. Pendekatan berbasis data ini penting untuk memastikan bahwa solusi yang ditawarkan tidak hanya efektif, tetapi juga tepat sasaran sesuai dengan karakteristik lingkungan setempat. “Kedua, kami memperkenalkan teknologi filtrasi air sederhana yang dapat dibuat dan dirawat secara mandiri oleh masyarakat,” tambahnya. Teknologi filtrasi yang diperkenalkan menggunakan drum barel berkapasitas 110 liter yang diisi dengan beberapa lapisan media penyaring. Media yang digunakan meliputi kapas, zeolit, campuran pasir silika dan cangkang kerang, hingga karbon aktif atau arang. Keunggulan sistem ini adalah semua bahan penyaring mudah didapat di sekitar wilayah setempat, sehingga masyarakat dapat merawat dan bahkan mereplikasi sistem ini secara mandiri. Dampak dan Harapan ke Depan Kegiatan ini mendapat sambutan positif dan dukungan penuh dari pemerintah desa serta universitas lokal. Antusiasme warga dalam mengikuti pelatihan dan sosialisasi menunjukkan bahwa program ini sangat dibutuhkan. Lebih dari sekadar menyediakan air bersih, program ini diharapkan dapat membawa dampak jangka panjang. Dengan akses air bersih yang lebih baik, kesehatan masyarakat akan meningkat, ketahanan pangan dapat diperkuat, dan produktivitas pertanian di wilayah perbatasan ini pun akan semakin optimal. Kolaborasi antara ITB, Universitas Brawijaya, dan Universitas Musamus Merauke ini menjadi contoh nyata bagaimana perguruan tinggi dapat berperan aktif dalam menyelesaikan masalah konkret di masyarakat, khususnya di daerah terpencil yang sering kali terlupakan. Di tengah tantangan geografis dan keterbatasan infrastruktur, inisiatif seperti ini memberikan harapan baru bagi warga Desa Telaga Sari—bahwa air bersih bukan lagi sekadar impian, melainkan hak yang bisa diwujudkan bersama. Salam Rudi Staf Sistem Informasi… Read more…

More News >>